THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 19 Mei 2010

Teknologi Nano


Harian Kompas pernah memuat tulisan tentang pemanfaatan teknologi nano untuk membuat nanokomposit yang kekerasannya melebihi intan. Teknologi nano memang kini menjadi buah bibir di kalangan ilmuwan, karena menjanjikan masa depan yang sangat cerah. Negara-negara maju kini berlomba-lomba untuk meraih keunggulan di bidang yang sangat menarik ini. Jepang misalnya, berani menginvestasikan dana sebesar satu milyar dollar AS untuk pengembangan teknologi nanonya pada tahun 2002, disusul oleh AS dengan 550 juta dollar dan Uni Eropa dengan 450 juta dollar. Ini membuktikan komitmen negara-negara tersebut untuk pengembangan teknologi nano, sekaligus keyakinan mereka bahwa teknologi nano adalah jawaban untuk masa depan. Berikut ini akan dibahas beberapa contoh aplikasi teknologi nano yang tengah diteliti.
Teknologi nano untuk penahan cahaya pada jendela
Penahan cahaya atau kaca film berfungsi untuk menahan panas sehingga ruangan di dalam rumah atau mobil tetap sejuk. Sistem yang ada sekarang menggunakan lapisan polimer yang diaplikasikan pada permukaan kaca. Namun seringkali ruangan masih terasa panas, karena kaca film jenis ini tidak mampu menahan sinar infra merah dekat (Near Infra Red, NIR). NIR ini adalah sumber utama dari panas yang terasa di dalam ruangan, sekalipun menggunakan kaca film.
Stefan Schelm dan Geoff Smith dari University of Technology di Sydney, Australia, baru-baru ini menemukan bahwa dengan menambahkan sedikit nanopartikel Lanthanum Hexaborida (LaB6) pada polimer kaca film, efisiensi penyerapan NIR bisa ditingkatkan secara dramatis. Hal ini disebabkan oleh efek eksitasi plasma permukaan (surface plasmon excitation, SPE), yakni tereksitasinya elektron bebas di pita konduksi pada logam secara bersama-sama sehingga terjadi penyerapan energi. Ukuran partikel LaB6 sendiri harus cukup kecil untuk mencegah terjadinya penghamburan (scattering) cahaya. Lanthanum Hexaborida yang berukuran 20-200 nm ternyata bisa menyerap 95% NIR pada panjang gelombang 900-1200 nm, sedangkan kaca film biasa hanya menyerap sekitar 30-40%.
sumber : http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/berita/teknologi_nano_trendsetter_baru_dunia_ilmu_pengetahuan/

0 komentar: